PENDIDIKAN POLITIK
Oleh : Deni Permana
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
Manusia
merupakan mahluk hidup yang diberikan kelebihan yang tiada tara dengan mahluk
hidup lainnya, kesempurnaan yang dimiliki olehnya terdiri dari berbagai macam
keahlian. Berbeda dengan segala yang diciptakan Tuhan, Flora dan Fauna tanpa
dibekali keahlian yang sama halnya seperti manusia. Yang dimaksud adalah akal
pikir, beribu pemikiran tersimpan dalam suatu tempat bernama otak. Pengendali
segala bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh mahluk bernama Manusia.
Melalui
suatu kekuatan tersimpan dalam pemikiran yang unggul, mereka mampu memecahkan
segala fenomena dunia yang bersifat abstrak menjadi konkret, kehidupannya tidak
luput dengan berbagai masalah pelik akan tetapi suatu alat membantu mereka
untuk mencari solusi jalan keluar dari masalah tersebut. Apakah alat tersebut
yaitu “kecerdasan” ketika manusia memaknai arti dari kecerdasan maka suatu
simpulan akan mengantarkan manusia menuju gerbang kesuksesan , berpikir
segalanya mudah untuk dilaksanakan.
Tetapi pemaknaan mengenai
kecerdasan sangatlah jarang manusia pikirkan, mereka sering menjatuhkan dirinya
sendiri bahwa mereka belum merasa cerdas, mereka susah menjadi orang cerdas,
mereka takut menjadi orang cerdas, menunjukan rasa percaya dirinya masih minim.
Padahal Tuhan telah memberikan suatu alat dengan berbagai kecanggihan yang
harusnya manusia gunakan dengan sebaik mungkin. Pemanfaatan akan kecanggihannya
tidak dipahami seindah pnciptaanya.
Untuk
mendorong dakwaan seperti itu, suatu cara mentransfer ilmu ditemukan, guna
mengatasi kemaslahatan hidup manusia. Berbagai proses dilakukan, berorientasikan
“kecerdasan yang terasah” mengartikan bahwa memang manusia mempunyai kecerdasan
yang bertingkat jenisnya, melalui cara ini semua akan merasakan ketidaktahuan berubah
menjadi keingintahuan dan bisa mengetahui gelapnya dunia, serta mengubahnya
menjadi pencerahan kehidupannya.
Pendidikan, dialah cara sadar dan
terencana yang dilakukan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, menurut Undang-Undang Nomer
23 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Perundang-undangan
hendak membantu manusia menghirup udara segar, terbebas dalam kesumpekan alam
ini, tersadar banyaknya orang cerdas yang masih terhidden aplikasi berpirus
rasa kemalasan, hal yang menghantui dan menjebloskan manusia kealam yang didera
kebiasaan buruk. Ketidakbisaan akibatnya !, semua manusia menghindari virus
tersebut, akan tetapi usaha untuk menghindarinya tidak dia cermati dengan usaha
untuk mengetahui segala sesuatunya.
Tersurat dalam kitab pegangan
umat Islam mengatakan bahwa “Ta’allamil-ilma wajlis fi majalishi, ma khaaba
qatthu labiibun jaalasal-‘ulama .. “ sepenggal ayat menjelaskan kepada manusia
bahwa hidup manusia tidak akan sengsara ketika dia telah mempelajari ilmu dan
mengamalkannya melalui kehidupan sehari-hari, disekelilingnya adalah orang yang
sama kesukannya.
Tergugahkah kalian ??? ialah sang Maha Pencipta yang menyeruakan
manusia untuk senantiasa membelajarkan dirinya, karena keberhasilan akan
menunggunya didepan mata kebahgiaan. Kebahgiaan yang sebenarnyakah ? perlu
dijawab oleh dirinya sendiri. Dalam uraian kata yang terangkai, negara bernama
Indonesia adalah negara ku yang harus ku bela sampai mati “Pahlawan dahulu
kala” mengobarkan jiwa dan raganya demi kemerdekaan bumi pertiwi, rasa
keberanian tertanam dalam jiwa mereka, semangat untuk tidak mengenal putus asa,
perbudakan dimana-mana layak untuk kita ambil segala jeripayahnya. Hal tersebut
akan terlihat indah dan mereka terdahulupun akan memberikan senyuman
semangatnya untuk kita.
Bangsa dengan lamanya penjajahan
yang terjadi 350 tahun, adalah waktu begitu lama jikalau kita rasakan dengan
sepenuh hati. Tertumpah darah berwarna merah menjadi tanda keberanian terhampar
dalam warna bendera kebangsaan , dilengkapinya tulang belulang yang mengering
pertanda kesucian putih polos dalam suatu kain yang dihormati. Mereka tidak
takut dengan bencana besar melanda dan menghampirinya, semangat perjuangan
tergambar jelas dimuka sang pahlawan.
Teriring beriramakan nada-nada
indah dalam sebuah karangan lagu Indonesia Raya menggugahkan nasionalisme para
pemuda-pemudi pada masanya. Bisa dirasakan secara tidak langsung mereka telah
berbahagia dialam sana menyaksikan kebahagiaan anak cucunya. Sudah bisa
merasakan kenikmatan terbebas dari belenggu penyiksaan.
Serupa dalam pikiran saya, sang
pahlawan menginginkan kekosongan kemerdekaan ini ia titipkan dalam pendidikan,
guna mencerdaskan kehidupan bangsa dari kebodohan, tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
Republik Indonesia tahun 1945 alinea ke
IV secara jelas. Berharap melalui pendidikan cakrawala dunia akan mudah
digenggam turut pemikiran sang pahlawan !, kebodohan akan diberantasnya
perlahan-lahan.
Pendidikan, suatu pokok hal yang
tak mungkin akan musnah sampai akhir zaman, sesuai firman Allah SWT mengatakan
“tuntutlah ilmu sampai ke negri China” bahwa memang tidak ada ujungnya berupaya
untuk mengenyam pendidikan sampai di serukannya berhijrah ke berbagai negara.
Hal ikhwal jikalau manusia telah menerima pendidikan kebodohan akan
menghampirinya. Akan tetapi pengamalan ilmu yang diperoleh melalui pendidikan
jikalau digunakan dengan sebaik mungkin dalam kegiatan positif maka suatu
kebahgiaan datang dengan sendirinya, namun berbanding terbalik kalau diamalkan
dalam hal yang negatif, merugikan orang lain bahkan mengelabui dirinya sendiri
hingga menjatuhkan kedalam lubang kesengsaraan.
Beragam jenis pendidikan bidang
keilmuan tercipta dalam hamparan lautan kehidupan, memiliki tujuan dan maksud
tertentu sebagai akibat dari ketidaksesuaian kebutuhan yang ada. Pendidikan
ilmu politik yang dimaksud oleh saya berkesinambungan dengan alur menyelami
masa demi masa, karenanya kehidupan sesorang itu akan terstruktur dengan
keadaan dia sebagai apa (jabatan/pangkat). Saya mefokuskan semua orang untuk
bisa memahami arti sebuah pendidikan politik yang sesungguhnya serta
dilaksanakan sesuai dengan kapasistas bidang ilmu tersebut.
Hal tersebut memang bisa
dikatakan sebagai suatu yang urgen, politik bisa diartikan oleh semua orang
sesuai dengan apa yang dia rasakan. Sehingga banyak penafsiran politik yang
berbeda-beda. Pendidikan politik khususnya mendapat suatu perhatian para ahli
politik, dunia bisa digenggamnya hanya dengan memainkan politik. Tanpa kita
sadari kehidupan yang setiap harinya kita jalani dengan penuh kebahagiaan,
kesedihan, ikhlas maupun keterpaksaan itu sudah dalam kestrukturan politik.
Misalnya saja dalam proses
kegiatan belajar mengajar , seorang yang malas belajar akan bahagia bilamana
dia mendapatkan kelompok dengan kuantitas yang terdiri dari orang-orang cerdas,
kenapa demikian ?, “ menurut pengamatan saya mereka kaum orang malas akan
menyerahkan semuanya kepada kaum cerdas itu, dia merasa bahwa pekerjaanya itu
pasti ada yang mengerjakannya namun sudah pasti disini akan ada konflik yang
mencuat dengan sendirinya, kaum cerdaspun sudah memikirkan dengan matang akan
perilaku mereka kaum malas, disini kita amati ternyata pernan politikpun ikut
main tanpa kita sadari.
Mungkin sudah bukan rahasia umum
lagi bagi khalayak ramai akan politik yang bermain didalam segala hal. Kini
semua orang cerdas sudah menerapakan segalanya dangan mengikutsertakan politik.
Baginya politik itu yang terpenting adalah timbal balik kedirnya itu ada. Bisa
kita amati hampir semua lapisan terstruktur sebuah negara menerapkan politik
dalam fokus mata pencahariannya, bilamana memang belum meyakini tentang
fenomena yang serupa dengan hal ini, coba lakukan pengamatan sendiri dalam
kehidupan masyarakat sekarang.
Dengan adanya suatu bukti , data
dan fakta akan menimbulkan kerelevansian dengan pengaruh politik yang melanda
masyarakat sekarang, dalam artian masyarakat disini maknanya luas yah.. jangan
hanya menafsirkan dari satu sudut pandang. Berbicara mengenai politik memang
tidak akan henti-hentinya jikalau kita mengupas secara tajam, pernahkah anda
tahu bahwa orang yang sudah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi itu
tingkat korupsinya tinggi ?, “ kalau belum mari kita telaah bersama-sama !”.
Suatu masa dimana negara itu
sedang dilanda dengan kasus korupsi dimana-mana, semua lembaga dikontaminasi
oleh mereka yang sedang melangsungkan kejahatan atas kepentingan pribadi,
memperkaya diri sendiri dan golongan mereka. Dia bernama Gayus sang koruptor
dari lembaga perpajakan. Tiba-tiba namanya menjadi terkenal karena telah
melakukan tindak pidana korupsi.
Banyak orang mengenal nama beliau
bukan karena keartisannya akan tetapi karena perilakunya yang membumikan negara
Indonesia oleh tindak koruptor. Secara tidak langsung orang-orang cerdas itulah
telah melakukan politik. Politik sebagai alat dari tata cara untuk
melangsungkan kejahatannya itu.
Demikianlah semua hal yang telah
terjadi memang akan terus berkelanjutan bilmana banyak kesempatan yang hadir
dan ada niatan dari pihak pelaku untuk mendukung tindakannya. Saya mengajak
kepada pembaca semuanya marilah kita bangun dan tanamkan pada diri kita semua
untuk tidak melakukan tipikor dalam berbagai kegiatan apapun, mulailah dari hal
kecil karenanya ketika hal kecil saja sudah di langgar dan dipenuhi oleh hal
yang buruk maka itu akan berpengaruh kepada masalah besar.
Karenanya negara ini membutuhkan
founding fathers yang memiliki jiwa sukarelawan, tegas dalam pendirian, mau
memberantas tindak korupsi secara matang samapai dengan penyelesaian, tidak
mengaitkan segala yang dilakukannya tanpa mengkaitkan dengan politik, saya
tidak membatasi seseorang terjun kedalam perpolitikan akan tetapi pikirkanlah
secara matang bahwa politik itu harus dilakukan secara lurus, terarah dan
mempunyai tujuan yang hendak menciptakan suatu kebahagiaan bagi semua ummat.
Bangkitlah .. wahai sang penguasa
negara, bangkit .. Lakukan perubahan secara bertahap dalam perubahan kebaikan
dan kemaslahatan negara sebelum badai dan bencana kan menerpa negaranya.
Bismillahirahmanirahim !!